Kelebihan dari lomba tanpa teriak antara lain akan dapat tercapainya kenikmatan lomba, yaitu bahwa sasaran kita untuk hadir di lomba akan terpenuhi, seperti kesempatan untuk mendengarkan kicauan baik burung lawan maupun jagoan kita sendiri, terlebih lagi bagi para pemerhati kicauanpun akan sangat diuntungkan. Dari kebutuhan tersebut sebenarnya bukan rahasia umum lagi karena itulah sebenarnya yang kita kehendaki bersama, dampaknyapun akan luas sekali mencakup juga pada juri yang memberikan penilaian akan lebih konsentrasi. Perlu juga dipertimbangkan dengan lomba tanpa teriak ternyata tidak menyurutkan minat para peserta lomba, bahkan banyak juga yang penasaran untuk membuktikan, semua itu tidak lepas dari bayangan bahwa lomba itu pasti akan lebih kondusif dan terarah
Berikut adalah kemungkinan adanya kendala, bahwa perubahan ke arah itu bukanlah hal yang mudah maka sangat diperlukan sosialiasasi baik pada saat persiapan lomba sampai pada pelaksanaannya. Peran dari MC selaku pengendali lomba sangat penting disamping itu perlu juga menempatkan personil untuk membantu memberikan tegoran yang familier dan komunikatif sehingga dapat menepis pelanggaran para penonton yang kadang terkesan emosional. Untuk mengantisipasi adanya provokasi peran juri di lapangan perlu juga dicoba langkah misalnya dengan memberikan sistem penilaian yang terbuka lengkap dengan kriteria yang diinginkan, dan mungkin masih banyak lagi, dan sekali lagi karena ini memang sebuah sistem jadi yang dapat merubah adalah pengalaman dan kondisi yang terjadi dilapangan yang memang perlu adanya perhatian.
Begitulah kira kira gambaran singkat yang bisa saya berikan semoga dapat berguna untuk dijadikan pertimbangan pada lomba lomba mendatang dan tentunya tidak menutup kemungkinan adanya hal lain yang bisa dikategorikan menjadi nilai positif ataupun kendala, semua itu tidak akan lepas dari pengamatan dan peran serta kita secara aktif sebagai penyelaras adanya kicauan di tanah air.
Sumber: Launching perdana Q-max 4 Nop 2007
http://www.kicaumania.org